Selasa, 04 Mei 2010

Tugas Komunikasi Data : "Data Link "

Oleh: Sahroni (0910116) |Sukriyadi (0910108) | Fahrunrozi (0910102 )

Pengertian Data Link Layer
Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, Bertujuan menyediakan koneksi antara dua komputer/host dengan menggunakan pengalamatan secara fisik/Hardware Addressing, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama.

Data Link Layer merupakan layer kedua pada model referensi OSI layer. Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Pada layer ini data diterima dari network layer berupa Paket yang kemudian diencapsulasi menjadi Frame, dengan memberikan layer-2 header. Dan kemudian dikirim ke phisycal layer untuk diteruskan ke penerima.
Pada penerima, layer ini mengubah Byte menjadi Frame, frame header akan dilepas (dekapsulasi), kemudian dikirim ke network layer menjadi Paket.




Fungsi dan Manfaat Data Link

- Mengkomunikasikan bit ke bytes dan byte ke frame
- Menerima perangkat media berupa MAC Addressing
- Deteksi error dan recovery error

Selain itu, tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.


Karakteristik data link

- Menyediakan transmisi phisik dari data
- Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control
- Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)
- Menerjemahkan dari layer network diatasnya ke bit-bit layer phisik dibawahnya
- Melakukan format pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame)
- Menambahkan header yang terdiri dari alamat h/w sources & destination



Komponen data Link 


Lapisan data link menjamin agar data yang dikirimkan ke lapisan jaringan sampai ke tujuan dalam keadaan baik. Data yang akan dikirimkan dibentuk dalam bentuk frame. Mekanisme yang dipakai dalam pengaturan struktur frame disebut HDLC (High Level Data Link Control)
Lapisan data link melayani transmisi pada lapisan fisik dan bertanggung jawab mengatur komunikasi dalam sebuah jaringan. Lapisan ini juga menangani fungsi-fungsi seperti mendeteksi kesalahan transmisi dan melakukan pengiriman data ulang tersebut.

Contoh yang digunakan: Synchronuos Data Link Control (SDLC), High Level Data Link Control (HDLC), Burroughs Data Link Contorl (BDLC), Serial Line Internet Protocol (SLIP),  Point to Point Protocol (PPP) dan Maximum Transmission Unit (MTU)

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan.
1. Lapisan OSI
- Suatu model lapisan
- Setiap lapisan membentuk subset dari fungsi komunikasi yang diperlukan
- Setiap lapisan masih diperlukan untuk lapisan dibawahnya untuk membentuk fungsi yang lebih "primitif”
- Setiap lapisan menyediakan layanan untuk lapisan diatasnya
- Perubahan pada satu lapisan tidak boleh mengakibatkan perubahan pada lapisan yang lain
2. OSI as Framework for Standardization 
3. Layer Specific Standards
Perangkat data Link 1. Bridge Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). 2. Switch Layer Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs. Pada layer Data Link dapat digunakan bridge atau switch layer 2 pada segment LAN. Hubs dan repeater pada layer physical hanya bekerja untuk memperluas network. Dengan segmentasi, switch dan bridge membuat sebuah collision domain terpisah untuk setiap node, sehingga jumlah collision yang terjadi pada network dapat dikurangi dengan effektif. Perlu diingat, collision domain adalah sekelompok node (mesin) yang berbagi media yang sama dan dipisahkan oleh switch atau bridge. Collision dapat terjadi jika 2 node berusaha melakukan transmisi bersamaan dalam satu collision domain. Karena itu diperlukan untuk menambah jumlah collision domain. Gambar berikut menunjukkan bagaimana bridge membuat 2 collision domain. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_data-link http://www.rezitatkj2.co.cc/2009/08/osi-layer-pada-tahun-1977-di-eropa.html

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tolong di perjelas ! terima kasih